Wednesday, July 05, 2006

Crah Agawe Bubrah, Rukun Agawe Santoso:
"Bencana Gempa Tektonik yang melanda Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada tanggal 27 Mei 2006 telah menimbulkan efek yang sangat signifikan terhadap urat nadi kehidupan masyarakatnya. Kerusakan fisik, trauma, dan hubungan relasi sosial yang terkoyak telah menjadi konsekuensi dari sebuah bencana yang sudah seharusnya segera dibenahi dan ditata kembali. Melalui bakti sosial peduli gempa yang akan dilakukan di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulonprogo, dan Kabupaten Bantul dengan tema Crah agawe Bubrah, Rukun Agawe Santoso bisa menjadi bangunan kecil yang mampu membangkitkan semangat gotong royong untuk bangkit secara bersama mengatasi bencana dengan tujuan yang diharapkan:"

Saturday, July 01, 2006

Rumah tahan Gempa di Basen: "YOGYA (KR) - Korban gempa bumi yang kehilangan tempat tinggal cukup mendapat perhatian dari berbagai pihak. Meskipun belum permanen, Syarikat Indonesia pun ikut membangun rumah transisi dari tenda ke rumah tinggal dengan desain dirancang oleh arsitek Herry Susanta ST dan Iwan Rosana ST. Program yang diberi nama ‘Mandiri Bangun Kembali’ ini difokuskan untuk keluarga miskin di wilayah Bantul, Kota Yogya, dan Sleman dan dilakukan bekerjasama dengan LKiS, Banser GP Ansor Kota Yogya, Karang Taruna Propinsi DIY, arsitek, serta psikolog.

“Program ini intinya untuk membangun kemandirian bersama membangun rumah sendiri. Ada sepuluh titik yang kami garap,” kata Iman Azis, direktur Syarikat Indonesia, Jumat (9/6).

Kesepuluh titik itu berada di wilayah Purbayan Kotagede dan Pandeyan Umbulharjo (Yogya), Srimulyo Piyungan, Bangunjiwo Kasihan, Panggungharjo Sewon, Bambanglipuro, Jambidan Banguntapan, Wukirsari Imogiri, Trimulyo (Bantul), serta Sendangtirto Berbah (Sleman).

Menurut Imam Aziz, sejak Senin (5/6), Syarikat bersama 50 anggota Banser dan masyarakat mengadakan kerja "